Museum Tsunami Aceh untuk mengenang Tragedi Tsunami

26 Desember 2004, tepatnya 5 tahun yang lalu…terjadi gempa bumi yang meluluhlantakkan tanah Aceh. Gempa yang terjadi pada waktu 7:58:53 WIB dan berkekuatan 9,3 menurut skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini.

Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan lebih dari 200 ribu orang meninggal dan kehilangan sanak saudaranya. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.

Untuk mengenang Tragedi Tsunami tersebut, pemerintah provinsi Nanggroe Aceh Darusallam membangun sebuah museum. Konsep awal dari museum ini adalah sebagai penyimpanan semua dokumentasi yang terkait dengan bencana alam 26 Desember 2004 tersebut, agar generasi penerus Aceh dan Indonesia ini mengetahui bahwa pernah terjadi peristiwa maha dahsyat di bumi tercinta ini.

Namun kemudian rencana berubah, Pemerintah Aceh bersama BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) NAD-Nias mengadakan sayembara untuk desain Museum Tsunami. Ternyata, yang keluar sebagai pemenang saat diumukan tanggal 17 Agustus 2007 adalah seorang dosen arsitektur ITB, Bandung, M. Ridwan Kamil dengan desain yang berjudul ‘Rumoh Aceh’ as Escape Hill.

Konsep yang ditawarkan arsitek ini, dengan menggabungkan rumoh Aceh (rumoh bertipe panggung) dikawinkan dengan konsep escape building hill atau bukit untuk menyelamatkan diri, sea waves atau analogi amuk gelombang tsunami, tari tradisional saman, cahaya Allah, serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban.

Museum ini terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai dasar. Uniknya, lantai 1 merupakan area terbuka yang bisa di lihat dari luar, buat duduk nyantai, buat foto-foto dan segala macem deh.

Adapun fungsi dibangunnya Museum Tsunami Aceh ini adalah :

  1. Sebagai objek sejarah, dimana museum tsunami akan menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami.
  2. Sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami.
  3. Sebagai warisan kepada generasi mendatang di Aceh dalam bentuk pesan bahwa di daerahnya pernah terjadi tsunami.
  4. Untuk mengingatkan bahaya bencana gempa bumi dan tsunami yang mengancam wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di “Cincin Api” Pasifik, sabuk gunung berapi, dan jalur yang mengelilingi Basin Pasifik. Wilayah cincin api merupakan daerah yang sering diterjang gempa bumi yang dapat memicu tsunami.

Berikut ini adalah beberapa gambar design exterior dan interior Museum Tsunami, semua gambar dan hak cipta ada pada Muhammad Ridwan Kamil, Muhammad Yuliansyah Akbar, A.A Putra Munchana, Asep Budiman.

Design Exterior Museum:

Design Interior Museum:

Lantai 1

Dalam desain gambar di bawah terlihat sebuah lorong sempit dan remang. Melalui lorong itu kita bisa melihat air terjun di sisi kiri dan kanannya yang mengeluarkan suara gemuruh air. Lorong itu untuk mengingatkan para pengunjung pada suasana tsunami.

Di bawah ini adalah the Light of God, sebuah ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas sebuah lubang dengan tulisan arab “Allah” dan dinding sumur silinder dipenuhi nama para korban.sangat mengandung nilai-nilai religi merupakan cerminan dari konsep hubungan manusia dan Allah.

Kalo yang ini katanya merupakan tempat untuk simulasi saat terjadinya tsunami…

LOKASI MUSEUM TSUNAMI ACEH

Lokasi Museum Tsunami Aceh terletak di Ibukota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu Kotamadya Banda Aceh di Jalan Sultan Iskandarmuda dekat simpang jam, di seberang lapangan Blang Padang, persisnya di bekas kantor Dinas Peternakan Aceh sebelah pemakaman kuburan Belanda (Kerkhoff).

Saat ini, museum Tsunami Aceh telah dibuka untuk umum. Jadi bagi yang ingin merasakan bagaimana suasananya ketika tsunami menghempas Aceh, datanglah ke Museum Tsunami Aceh…

Semua informasi ini dirangkum dari berbagai sumber (Aceh Blogging, Kaskus). Thank you…